Skip to main content

Posts

Showing posts with the label GP Ansor

Kapolri Didesak Tangkap Menag Yaqut, GP Ansor Pasang Badan

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di Solo. (Foto: Dok. Istimewa)  sukabumiNews.net, JAKARTA – Ketua Umum Tim Pembela Ulama & Aktivis, Eggi Sudjana meminta kepada Kapolri , Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap Menteri Agama  Yaqut Cholil Qoumas karena telah melontarkan pernyataan yang menyinggung Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA). "Untuk menghindari perbuatan pidana ini terjadi, menghindari penghilangan barang bukti, juga menghindar Yaqut Cholil Qoumas melarikan diri, maka kami meminta dengan hormat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, agar menangkap dan memproses hukum Yaqut Cholil Qoumas , sebagai bentuk konfirmasi bahwa setiap warga negara berkedudukan yang sama dimuka hukum," kata Eggi kepada CNN Indonesia , Senin (25/10/2021). Eggi mengatakan bahwa pernyataan Yaqut tersebut mengandung unsur kebencian, permusuhan dan pecah belah terhadap umat Islam. Pernyataan itu, klaim dia, memenuhi unsur-unsur dalam ketentuan UU Nomor 19 tahun 2016 t...

Jaga Kekokohan Ahli Sunnah Waljamaah, PAC GP Ansor Surade Beri Pelatihan kepada 71 Peserta

sukabuminews.net PAJAMPANGAN – Sebanyak 71 orang peserta Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengikuti Pelatihan Kepimpinan Dasar (PKD) Ansor di Pondok Pesantren Bentang Cibuyur RT 009/007, Kelurahan Surade Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (5/9/2020). "Kegiatan ini diinisiasi oleh PAC GP Ansor dengan tema Revitalisasi Gerakan Pemuda Ansor untuk menjaga kekokohan bagi yang beroriantasi Ahli Sunnah Wal Jama'ah," ujar Ketua GP Ansor Kecamatan Surade Hamdin Almurdani kepada sukabumiNews, Sabtu. Hamdin menjelaskan, syarat menjadi peserta atau yang mengikuti PKD ini adalah memiliki KTP dan berusia 19-40 tahun. “Apabila usianya melebihi 40 tahun, maka akan diaktifkan di anggota Banser,” ujar Hamdin Almurdani. Hamdin menegaskan, kegiatan ini penting dilakukan dalam rangka kaderesisasi keanggotan GP Ansor sesuai amanat Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga (PD/PRT) GP Ansor. BACA Juga: GP Ansor Tolak Minta Maaf Membakar Bendera Tauhid “Dengan diadak...

GP Ansor Tolak Minta Maaf Membakar Bendera Tauhid

Jakarta , SUKABUMINEWS.net -- Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menolak meminta maaf membakar bendera tauhid yang belakangan diklaim sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pembakaran itu terjadi saat perayaan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Garut, Jawa Barat. Tapi, GP Ansor meminta maaf atas kegaduhan akibat insiden tersebut. Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menuturkan mewakili seluruh kader meminta maaf kepada seluruh masyarkat jika apa yang dilakukan oknum Banser di Garut, Jawa Barat telah menimbulkan kegaduhan dan ketidaknyamanan. Kendati begitu, kata Yaqut permintaan maaf tersebut disampaikan atas timbulnya kegaduhan bukan atas pembakaran bendera HTI. "Kita minta maaf atas kegaduhan itu, bukan karena pembakaran bendera HTI," kata Yaqut saat konferensi pers di Kantor PP GP Anshor, Jalan Keramat Raya, Jakarta Pusat, dikutip sukabumiNews dari suara.com, Rabu, (24/10/2018). Berkenaan dengan itu, Yaqut menegaskan bahwa insiden pem...

Pembubaran Oleh GP Ansor Berlebihan dan Telah Merenggut Hak-hak Dasar Warga

MUI mengkritik tindakan GP Ansor Bangil dan sejumlah organisasi sayap NU lain yang menolak kedatangan Felix Siauw di Masjid Manarul Gempeng, Bangil. Photo: (Ilustrasi) Sejumlah anggota Gerakan Pemuda Ansor mengikuti upacara bendera memperingati HUT ke-72 Republik Indonesia di Lapangan Bukit Seroja, Maron, Garung, Wonosobo, Jawa Tengah, Kamis (17/8). ANTARA FOTO/Anis Efizudin 903 Shares   sukabumiNews - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengkritik tindakan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bangil dan sejumlah organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU) lain yang menolak kedatangan Felix Siauw di Masjid Manarul Gempeng, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (4/11) kemarin. Felix Siauw rencananya akan menjadi pemateri dalam sebuah forum diskusi. Penolakan ini, menurut Amirsyah, terlalu terburu-buru. Penolakan tidak bisa dilakukan hanya berdasarkan prasangka bahwa Felix Siauw akan mempromosikan gagasan khilafah sebagaimana yang kerap dilakukann...