![]() |
| Sampah ilustrasi (Foto: Antara) |
JAKARTA (sukabumiNews) – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diketahui akan menggarap proyek waste to energy atau pemanfaatan sampah menjadi tenaga listrik. Untuk menjalankan program tersebut Danantara akan membangun Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) berkapasitas 1.000 ton sampah per hari.
Managing Director Investment Stefanus Ade Hadiwidjaja menjelaskan, untuk mengembank proyek ini dibutuhkan anggaran sebesar Rp2 triliun hingga Rp3 triliun per PSEL.
"1000 ton, 2-3 triliun investasinya, jadi saya rasa tadi juga dengan investasi besar itu," ujarnya, Selasa, 30 September.
Ia menambahkan, nantinya kota-kota yang berminat untuk mengelola sampah akan diusulkan dan dirivew oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Stefanus memastikan Danantara akan mengajak partner untuk ikut membiayai proyek WTE ini. Nantinya, Danantara juga akan berperan dalam memilih partner dan teknologi yang tepat untuk investasi di sektor energi terbarukan.
"Kita bisa mengajak partner dan itu tujuannya. Seperti sudah dijelaskan, teknologi partner, mungkin mitra swasta juga. Atau dari pemda, Kita kan ini sifatnya kolaborasi," sambung dia.
Ia menyebut, sejauh ini Danantara telah melihat sejumlah teknologi yang digunakan seluruh duinua saat melakukan kunjungan ke luar negeri.
"Karena kita tahu kan di banyak negara, masalah sampah ini sudah bisa ditanggulangi dengan salah satu teknologi yang paling banyak dipakai adalah teknologi waste-to-energy, Jadi dibakar," tandas Stefanus. (VOI)

0Komentar