sukabumiNews, BALING – Perdana Menteri (PM) Malasyia Anwar Ibrahim mengenang Demonstrasi Baling tahun 1974 yang menyebabkan penangkapannya berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri tahun 1960 di Kamunting, Perak.
Ia mengatakan,
peristiwa yang melibatkan perjuangan membela nasib warga miskin di distrik ini
bersama sekelompok mahasiswa itu masih segar dalam ingatannya dan tak pernah
pudar.
"Pada tahun
1974, beberapa tahun setelah mendiang Tun Abdul Razak Hussein meluncurkan
Kebijakan Ekonomi Baru yang berupaya menjamin kesejahteraan rakyat melalui
pendekatan bercabang dua, termasuk pemberantasan kemiskinan tanpa memandang
ras,” kenang Anwar Ibrahim.
Setelah tiga tahun,
masalah kemiskinan yang signifikan muncul akibat penurunan harga karet yang
tiba-tiba. Para petani kecil hidup dalam kondisi yang sangat menyedihkan.
"Mereka bangkit,
berbaris dari Baling ke Alor Setar... ketika berita itu sampai di Kuala Lumpur,
kami juga bangkit untuk mendukung... jadi saya diberi cuti dua tahun di
Kamunting," ungkapnya, saat berpidato pada upacara penutupan Program
MADANI Rakyat Kedah, Sabtu (6/9/2025), disitat BERNAMA.
Perdana Menteri
mengatakan, ukuran keberhasilan suatu negara bukan sekadar mampu mendorong
pertumbuhan yang kuat atau meningkatkan investasi dengan angka-angka yang
meyakinkan, melainkan terkait dengan bagaimana hasil tersebut didistribusikan
kepada masyarakat paling terpinggirkan.
Ditambahkannya bahwa ujian
terbesar bagi seorang pemimpin adalah ketika diberi kekuasaan dan tanggung
jawab yang harus dijalankan sebaik-baiknya agar rakyat memperoleh berbagai
manfaat dari setiap kebijakan yang dibuat.
"Saya dipenjara
dua tahun karena kasus Baling, apa alasannya?... membela nasib rakyat miskin...
jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk berkarya... ketika punya kekuasaan,
berusahalah untuk menjalankannya dengan amanah, semaksimal kemampuanmu,"
ujarnya.
Turut hadir dalam
upacara tersebut Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, Menteri
Besar Kedah Datuk Seri Muhammad Sanusi Md Nor dan Menteri Dalam Negeri Datuk
Seri Saifuddin Nasution Ismail.


0Komentar