![]() |
Sebuah kapal yang dikenal sebagai "Family" dan merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla (kanan), berlabuh di lepas pantai desa Sidi Bou Said pada 9 September 2025. (Foto: AFP)s |
SukabumiNews – MENTERI Pertahanan Italia Guido Crosetto pada Rabu (24/9/2025) mengecam keras serangan semalam terhadap armada internasional yang berusaha mengirimkan bantuan ke Gaza.
Dalam sebuah
pernyataan, Crosetto juga mengatakan ia telah mengarahkan kembali sebuah kapal
angkatan laut Italia untuk menuju armada tersebut guna kemungkinan menawarkan
bantuan.
Penyelenggara armada
menuju Gaza mengatakan Selasa malam bahwa mereka mendengar ledakan dan melihat
pesawat tanpa awak (drone) yang menargetkan beberapa kapal mereka, yang saat
ini berada di lepas pantai Yunani, lansir Arab News.
“Beberapa pesawat
tanpa awak, benda tak dikenal dijatuhkan, komunikasi terputus, dan ledakan
terdengar dari sejumlah kapal,” kata Armada Sumud Global dalam sebuah
pernyataan, tanpa menambahkan apakah ada korban jiwa.
“Kami menyaksikan
operasi psikologis ini secara langsung, saat ini, tetapi kami tidak akan
terintimidasi,” demikian pernyataan tersebut.
Aktivis hak asasi
manusia Jerman dan anggota armada, Yasemin Acar, mengatakan dalam sebuah video
yang diunggahnya di Instagram bahwa lima kapal telah diserang.
“Kami hanya membawa bantuan
kemanusiaan. Kami tidak punya senjata. Kami tidak mengancam siapa pun.
Israel-lah yang membunuh ribuan orang (dan) membuat seluruh penduduk
kelaparan,” bebernya.
Dalam video
sebelumnya, Acar mengatakan para aktivis telah “melihat 15 hingga 16 drone,”
menambahkan bahwa radio mereka telah diredam karena musik keras terdengar.
Satu video yang
diunggah oleh laman Instagram resmi armada menunjukkan sebuah ledakan yang
katanya direkam dari kapal Spectre pada pukul 01:43 GMT.
Dalam video lain yang
diunggah oleh laman yang sama, aktivis Brasil Thiago Avila mengatakan empat
kapal telah “ditargetkan dengan alat pelempar drone” tepat sebelum ledakan lain
terdengar di latar belakang.
Armada Global Sumud
berlayar dari Barcelona awal bulan ini dengan tujuan untuk mematahkan blokade
Israel terhadap Gaza dan mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut.
Saat ini armada
tersebut berjumlah 51 kapal, yang sebagian besar berada di lepas pantai Pulau
Kreta, Yunani.
Negara ini telah
menjadi sasaran dua serangan pesawat tak berawak yang diduga terjadi di
Tunisia, tempat kapalnya berlabuh sebelum melanjutkan pelayarannya menuju Gaza.
Di antara pesertanya
yang terkenal adalah aktivis lingkungan Greta Thunberg.
Israel mengatakan
pada Senin bahwa mereka tidak akan mengizinkan kapal-kapal tersebut mencapai
Gaza.
Israel memblokir dua
upaya sebelumnya oleh para aktivis untuk mencapai Gaza melalui laut pada Juni
dan Juli.
Israel telah berada
di bawah tekanan internasional yang besar atas perangnya di Gaza, yang telah
memicu krisis kemanusiaan yang mengerikan di wilayah Palestina tersebut.
Bulan lalu, sebuah
badan yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi menyatakan
bencana kelaparan di sebagian wilayah Gaza.
0Comments