GpOpGSGpGUdlGSM0GpG9BUGlTA==
Breaking
news

Gabungan Pendekatan Ideologi Ekonomi BRICS

BRICS atau kelompok negara-negara dengan ekonomi berkembang terkemuka, yang kini mencakup Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, ...
Ukuran huruf
Print 0

Bendera negara-negara anggota BRICS. (iStock)

Oleh: Dede Farhan Aulawi

Ekonomi BRICS mengacu pada blok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, yang bertujuan untuk menjadi penyeimbang ekonomi Barat di dunia. Blok ini memiliki PDB kolektif yang signifikan, bahkan melampaui G7, dan mendominasi produksi serta ekspor minyak mentah global dan bahan baku strategis. 

BRICS atau kelompok negara-negara dengan ekonomi berkembang terkemuka, yang kini mencakup Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Ethiopia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Indonesia, juga bertujuan mengurangi dominasi dolar AS dan memperkuat kerja sama ekonomi antar negara berkembang, terutama dalam pengembangan infrastruktur, energi hijau, dan ketahanan pangan global. Inilah yang menjadi pokok dari platform ideologi ekonomi BRICS. 

Ideologi ekonomi BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa) bukanlah ideologi tunggal, melainkan merupakan gabungan pendekatan ekonomi dari lima negara dengan karakteristik dan sistem ekonomi yang berbeda-beda, tetapi memiliki kesamaan dalam beberapa prinsip utama, yaitu meskipun berbeda-beda secara sistem politik dan ekonomi, negara-negara BRICS memiliki kesamaan ideologi ekonomi dalam beberapa hal, yaitu: 

Pertama, Multilateralisme & Anti-hegemoni Barat

  • Menolak dominasi ekonomi dan politik oleh negara-negara Barat (khususnya AS dan Uni Eropa).
  • Mendorong tatanan dunia multipolar dalam ekonomi dan geopolitik.
  • Menantang institusi Bretton Woods (IMF, Bank Dunia) dengan membentuk lembaga sendiri seperti New Development Bank (NDB). 

Kedua, Pembangunan Berbasis Negara (State-led Development)

  • Negara tetap memainkan peran strategis dalam ekonomi, terutama di sektor-sektor penting seperti energi, keuangan, dan infrastruktur.
  • Tidak murni liberalisme pasar karena ada kontrol dan intervensi negara. 

Ketiga, Kemandirian Ekonomi (Economic Sovereignty)

  • Mendorong penguatan ekonomi nasional dan tidak tergantung pada Barat.
  • Mendorong kerja sama selatan-selatan (Global South) dan regionalisme. 

Keempat, Inklusi dan Pembangunan Berkelanjutan

  • Fokus pada pembangunan ekonomi yang inklusif, pengurangan kemiskinan, dan pembangunan berkelanjutan.
  • Tidak hanya mengejar pertumbuhan GDP, tapi juga transformasi sosial. 

Contoh konkret adalah berdirinya New Development Bank (NDB). Didirikan oleh BRICS sebagai alternatif dari IMF dan Bank Dunia. Fokus pada pembiayaan proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara berkembang. Disamping juga melambangkan ideologi yaitu anti-hegemoni Barat, kerja sama Global South, dan kedaulatan ekonomi. Jadi Ideologi Ekonomi BRICS adalah Pragmatis Nasionalis Kolektif. 

Meskipun berbeda-beda, negara-negara BRICS menganut:

  • Pragmatisme ekonomi, yaitu memilih kebijakan yang menguntungkan pembangunan nasional, bukan ideologi ideologis semata.
  • Nasionalisme ekonomi, yaitu menjaga kedaulatan ekonomi dan kepentingan nasional.
  • Kolaborasi global non-Barat dengan membangun kekuatan bersama sebagai penyeimbang dominasi ekonomi Barat.
Editor: Amalikasyari

Ikuti dan dapatkan juga update berita pilihan dari sukabumiNews setiap hari di Channel WahatsApp, Telegram dan GoogleNews.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2025

Rekomendasi
Berikutnya

0Komentar

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Redaksi sukabumiNews
Tautan berhasil disalin