Jakarta
- Sikap calon presiden PDIP Jokowi yang enggan menghapus sistem outsourcing
dinilai lebih berpihak kepada pengusaha dibandingkan buruh yang merupakan wong
cilik.
Menurut pengamat politik dari UIN Syarif
Hidayatullah, Zaki Mubarak, sikap Jokowi yang lebih mementingkan kepentingan
pengusaha tak lepas dari peran pengusaha yang memodali kampanye PDIP dan Jokowi
saat pemilu legislatif kemarin dan saat pemilu presiden nanti.
"Apa mungkin Jokowi melawan para majikan
yang memberi support finansial besar ini, termasuk mereka yang menyewakan
pesawat untuk kampanye? Bagi dia (Jokowi) dukungan para pemodal ini penting
untuk memenangi pilpres," cetus Zaki di Jakarta, Seperti diberitakan
Inilah.com, Sabtu (3/5/2014).
Sikap Jokowi yang enggan menghapus kebijakan
outsourcing, kata Zaki, juga sejalan dengan keinginan pengusaha yang
memodalinya. Menurutnya para buruh sebaiknya mendesak Jokowi untuk mengatakan
visi misinya di bidang perburuhan. Mengingat sistem outsourcing sangat menindas
kaum buruh.
"Padahal buruh dan kelompok wong cilik
inilah yang menjadi konstituen PDIP. Tapi ironisnya dia justru menjadi pembela
outsourcing yang menindas buruh," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi tidak ingin banyak
berkomentar mengenai keberadaan sistem alih daya (outsourcing) di Indonesia.
Menurut Jokowi, apabila outsourcing bertentangan dengan UU, maka dirinya
menilai keberadaan outsourcing itu tidak dapat diterapkan.
Padahal, sistem outsourcing itu berlaku sesuai
UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dikeluarkan semasa
kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri yang tak lain adalah Ketua Umum
PDIP. **
Jokowi Ditantang Hapus Outsourcing
Jokowi Ditantang Hapus Outsourcing


0Comments