"Banjir dan longsor melanda Kecamatan Mande, Cugenang, Naringgul, Cidaun, dan Tanggeung. Dampak banjir paling parah terjadi di Cidaun dan Tanggeung. Di Tanggeung, jembatan gantung yang menjadi akses utama penghubung tiga desa terputus total".
CIANJUR (sukabumiNews) – Banjir dan tanah longsor melanda lima Kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Bencana hidrometeorologi ini mengakibatkan terputusnya jembatan gantung vital, terblokirnya sejumlah jalur utama penghubung, dan memaksa 22 Kepala Keluarga (KK) meninggalkan rumah mereka.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat menyebutkan, bencana ini melanda Kecamatan Mande, Cugenang, Naringgul, Cidaun, dan Tanggeung.
Meskipun tidak ada korban jiwa dilaporkan, tercatat 22 KK harus mengungsi demi keselamatan.
Asep merinci, dampak banjir paling parah terjadi di Cidaun dan Tanggeung. Di Tanggeung, jembatan gantung yang menjadi akses utama penghubung tiga desa terputus total.
Sementara itu, di Cidaun, ambrolnya tanggul pembatas sungai mengancam permukiman. BPBD mengimbau warga segera mengungsi.
“Titik longsor tersebar di Naringgul, Cugenang, dan Mande. Di Naringgul, longsor terjadi di tiga titik, tidak hanya menutup sebagian jalan nasional penghubung Bandung-Cianjur, tetapi juga merendam sekitar 10 hektare sawah,” ujar Asep, Rabu (12/11/2025).
Jembatan dan Jalan Terputus
Mengutip Liputan6.com, sebanyak 10 KK di Kecamatan Cugenang memilih mengungsi ke rumah kerabat. Sedangkan di Kecamatan Mande, jalan penghubung antar desa dan kecamatan terputus akibat timbunan longsor, memaksa sekitar 12 KK mengungsi.
Penanganan darurat langsung dilakukan di jalur nasional yang terblokir di Naringgul melalui koordinasi cepat dengan dinas terkait di tingkat provinsi dan pusat.
"Kami telah berkoordinasi intensif dengan dinas terkait dan kementerian untuk memastikan jalan yang terputus segera dapat dilalui. Alat berat telah diturunkan ke titik longsor di Naringgul dan Mande," jelas Asep.
Terkait jembatan gantung di Tanggeung yang putus disapu air sungai, BPBD kini berupaya mencari solusi cepat untuk memastikan aktivitas warga tidak terhambat, mengingat jembatan tersebut adalah jalur tercepat bagi tiga desa.
Saat ini, petugas BPBD Cianjur bersama dinas terkait telah berada di lokasi untuk penanganan cepat, mencari solusi agar tidak ada warga yang terisolir, serta menyalurkan bantuan logistik untuk meringankan beban warga yang terdampak.
"Kami juga berkoordinasi dengan tingkat provinsi dan pusat untuk penanganan permanen, termasuk membuat jembatan darurat, agar wilayah yang terisolir akibat putusnya akses jalan atau jembatan segera teratasi," tutupnya.

0تعليقات