![]() |
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Ferry Supriyadi (Foto: Prim RK - sukabumiNews) |
Video viral buruh di Sukabumi deprsi akibat korban dugaan pungli PT GSI menuai sorotan dari Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Ferry Supriyadi.
Ferry menegaskan komitmen akan mengawal penyelesaian kasus ini hingga tuntas.
sukabumiNews, KAB SUKABUMI – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Ferry Supriyadi menyoroti video viral seorang wanita depresi yang menjadi korban pungutan liar (pungli) dalam proses perekrutan tenaga kerja. Akibatnya, wanita tersebut mengalami depresi.
Dalam video itu disebutkan bahwa wanita tersebut hanya bekerja selama tiga minggu, setelah sebelumnya ia harus membayar Rp9 juta melalui seorang calo. Tak ayal, video yang pertama kali diunggah oleh akun Facebook Nana Arizqi pada Selasa (9/9/2025) lalu itu menyedot perhatian ribuan warganet.
Dalam narasi video, suami korban mengaku istrinya kini mengalami depresi berat akibat diberhentikan secara tiba-tiba di GSI Cikembar. Namun sayang, Nana Arizqi kini mengunci profil akun Facebooknya sendiri, sehingga postingannya tidak bisa dilihat oleh umum.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Ferry Supriyadi, menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas kejadian yang dialami wanita ini. Ia juga sangat menyangkan sikap oknum – calo hingga mengakibatkan perempuan tersebut depresi.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi. Bagaimana mungkin ketika seseorang menuntut hak untuk bekerja, justru masih harus membayar melalui pungutan liar,” ujar Ferry Supriadi melalui selulernya, Selasa (16/9/2025).
Ferry menegaskan, Komisi IV berkomitmen untuk mengawal penyelesaian kasus tersebut hingga tuntas. Ferry juga mengaku telah berkomunikasi langsung dengan suami korban serta mengumpulkan sejumlah bukti tambahan untuk diserahkan kepada tim Saber Pungli Polres Sukabumi.
“Sesuai dengan fungsi kami, kami akan terus mengawal – melakukan pengawasan – terhadap kasus ini. Karena jika melakukan tindakan langsung, kami tidak bisa. Sehingga bukti apapun yang kita dapat, akan kita serahkan ke tim Saber Pungli Polres untuk ditindaklanjuti,” katanya.
Koordinasi dengan Polres Sukabumi
Ferry yang juga tokoh pergerakan buruh ini mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Polres Sukabumi. Ia berharap perkara ini segera digelar untuk mengungkap apakah ada keterlibatan internal perusahaan dalam praktik pungli.
“Insya Allah dalam waktu dekat perkara ini segera digelar. Kita lihat apakah ada keterlibatan internal perusahaan. Ini penting sebagai cerminan, bahwa pemberantasan pungli harus dimulai dari dalam,” tegasnya.
Ferry mengimbau kepada masyarakat untuk berani melapor, bila melihat atau mengalami - menjadi - korban pungli. Ferry juga menilai bahwa sindikat pungli harus segera dibongkar, supaya bisa memberikan rasa aman, nyaman, dan berkeadilan terhadap masyarakat pencari kerja.
Ikuti dan dapatkan juga update berita pilihan dari sukabumiNews setiap hari di Channel WahatsApp, Telegram dan GoogleNews. “Dan sekali lagi kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak hanya curhat di media sosial, tapi wajib melapor ke pihak berwajib,” pungkasnya.
0تعليقات